- Beranda
- Hukum & Kriminal
- BNPT Temukan Ribuan Konten Propaganda Radikalisme, Terbanyak di Facebook
Media Sosial
BNPT Temukan Ribuan Konten Propaganda Radikalisme, Terbanyak di Facebook
- Senin, 22 September 2025 - 14:05 WIB
- Redaktur : Oce E Satria

KLIKMX.COM, JAKARTA - konten bermuatan radikalisme dan terorisme paling banyak bermotif propaganda dan terbanyak ditemukan di media sosial Facebook.
Temuan tersebut diungkap oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, di Jakarta, Senin (22/9/2025).
BNPT, kata Eddy, mencatat terdapat 6.402 temuan konten bermuatan radikalisme dan terorisme sepanjang 1 Januari 2025 hingga 26 Agustus 2025.
Ia menyebutkan berbagai konten tersebut tersebar di berbagai media pada dunia maya.
"Walaupun itu kontennya konten lama, tetapi tetap terus diulang postingannya," kata Komjen Pol. Eddy, seperti dilansir Antara, Senin.
Untuk menghadapi berbagai konten tersebut, jelasnya, Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Kontra Radikalisasi nantinya akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mempertimbangkan penutupan akun maupun penurunan konten.
Tujuannya, menurut Eddy, agar penyebaran paham radikal terorisme di ruang siber bisa dimitigasi agar tidak menyebar dan memengaruhi generasi muda maupun masyarakat luas.
Lalu apa saja konten bermuatan radikalisme dan terorisme temuan BNPT tersebut? Eddy memerinci berbagai temuan konten itu yakni; berbentuk propaganda sebanyak 4.863 temuan, pendanaan 424 temuan, penyedia logistik 30 temuan, pelaksanaan serangan 817 temuan, perekrutan 108 temuan, pelatihan 73 temuan, perencanaan 24 temuan, persembunyian 33 temuan, dan paramiliter 30 temuan.
Lantas, berdasarkan platformnya, berbagai konten tersebut ditemukan di TikTok pada 23 akun, WhatsApp 394 akun/grup, Telegram 93 akun/grup, Instagram 222 akun, media daring 433 link, Twitter (X) 159 akun, YouTube empat akun, serta Facebook 5.074 akun.
"Semua ini kami pantau terus 24 jam," ungkapnya.
Maka dari itu, kata dia, BNPT terus menggencarkan berbagai program kontra-radikalisasi di ruang siber, yakni upaya terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan yang ditujukan untuk menghentikan penyebaran paham radikal terorisme.
Menurutnya, upaya tersebut dilakukan dengan membangun kekuatan individu atau kelompok agar lebih tahan terhadap pengaruh paham radikal serta melawan penyebaran ideologi atau keyakinan ekstrem melalui berbagai pendekatan seperti hukum, psikologi, agama, ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, dan sosial-budaya.
Adapun berbagai langkah kontra-radikalisasi yang digencarkan BNPT dilakukan melalui kontra-ideologi, kontranarasi, dan kontrapropaganda.
Radikalisme di Riau
Sementara di Riau sendiri, upaya menangkal paham radikalisme dan terorisme juga aktif dilakukan sejumlah pihak berkompeten, baik kepolisian maupun pemda setempat.
Dalam catatan Klikmx.com, Direktorat Pencegahan Densus 88 pada Agustus lalu telah melakulamkolaborasi dengan Intelkam Polda Riau dan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau dalam memperkuat peran Da'i dan Penyuluh Agama untuk mencegah paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, (26/8/2025), di Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 150 orang, termasuk Da'i, Dai'iyah, dan Penyuluh Agama Islam. Mereka diberikan pembekalan dan iimbauan tentang bahaya paham radikalisme dan terorisme, serta pentingnya moderasi beragama dan deteksi dini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau, Muliyardi menyampaikan bahwa Kemenag berkolaborasi dengan Densus 88 AT dan Intelkam Polda Riau untuk mencegah paham radikalisme di lingkungan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menanamkan pemahaman Islam yang rahmatan lil 'alamin dan moderasi beragama.
Ketua Tim Pencegahan Densus 88, Kombes Sunadi menyampaikan bahwa kegiatan ini menunjukkan peran aktif penyuluh agama dan da'i dalam peduli terhadap sesama, khususnya di tengah tantangan sosial masyarakat. Ia juga mengajak Kementerian Agama Provinsi maupun Kota/Kabupaten untuk berkolaborasi dalam kegiatan pembinaan lingkungan dan penguatan moderasi beragama.
Kasubdit Intelkam Polda Riau, Kompol Indra Lamhot Sihombing, menekankan pentingnya deteksi dini dan sinergi antar instansi dalam mencegah paham radikalisme. Ia juga menyampaikan bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, melainkan dijadikan kekuatan dalam membangun persatuan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya paham radikalisme dan terorisme. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat peran Da'i dan Penyuluh Agama dalam mencegah paham radikalisme di lingkungan masyarakat. ***